PRETEST
M1
1.
Berikut ini pernyataan yang salah
adalah:
1.
PL/SQL adalah suatu blok
yang berisi skrip-skrip bahasa prosedural.
2.
Kepanjangan PL/SQL
adalah Procedural Language/Structure Query Language
3.
Sebuah blok PL/SQL di
Oracle terdiri dari: bagian pendeklarasian tipe data dan bagian eksepsi
4.
/*…*/ digunakan untuk
komentar beberapa baris.
2.
Sintaks umum procedure yang benar
adalah:
1.
CREATE OR REPLACE
PROCEDURE
Nama_procedure
(parameter_1_tipe_data,….) AS
variable_1_tipe_data;
….
BEGIN
Statement_1;
……..
END;
Nama_procedure
(parameter_1_tipe_data,….) AS
variable_1_tipe_data;
….
BEGIN
Statement_1;
……..
END;
2.
CREATE AND REPLACE
PROCEDURE
Nama_procedure
(parameter_1_tipe_data,….) AS
variable_1_tipe_data;
….
BEGIN
Statement_1;
……..
END;
Nama_procedure
(parameter_1_tipe_data,….) AS
variable_1_tipe_data;
….
BEGIN
Statement_1;
……..
END;
3.
CREATE REPLACE PROCEDURE
Nama_procedure
(parameter_1_tipe_data,….) AS
variable_1_tipe_data;
….
BEGAN
Statement_1;
……..
END
Nama_procedure
(parameter_1_tipe_data,….) AS
variable_1_tipe_data;
….
BEGAN
Statement_1;
……..
END
4.
CREATE PROCEDURE
Nama_procedure
(parameter_1_tipe_data,….) AS
variable_1_tipe_data;
….
BEGIN
Statement_1;
……..
END
Nama_procedure
(parameter_1_tipe_data,….) AS
variable_1_tipe_data;
….
BEGIN
Statement_1;
……..
END
3.
CREATE OR REPLACE PROCEDURE
hitung_luas_sgitiga AS
alas NUMBER(5);
tinggi NUMBER(5);
luas NUMBER(10);
BEGIN
alas := 3;
tinggi :=6;
luas := (alas * tinggi) /2;
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(‘luas = ‘ | | luas);
END;
/
Jika dijalankan maka output yang akan tampil adalah:
alas NUMBER(5);
tinggi NUMBER(5);
luas NUMBER(10);
BEGIN
alas := 3;
tinggi :=6;
luas := (alas * tinggi) /2;
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(‘luas = ‘ | | luas);
END;
/
Jika dijalankan maka output yang akan tampil adalah:
1.
procedure created
2.
Luas = 6
3.
PL/SQL procedure
successfully completed
4.
Luas = 9
4.
Sintaks umum function yang benar
adalah:
1.
a. CREATE OR REPLACE
FUNTION
(parameter_1,……)
RETURN tipe_data AS
Variable_1 tipe_data;
……..
BEGIN
Statement_1;
……..
RETURN nilai_yang_dikembalikan;
(parameter_1,……)
RETURN tipe_data AS
Variable_1 tipe_data;
……..
BEGIN
Statement_1;
……..
RETURN nilai_yang_dikembalikan;
2.
CREATE OR REPLACE
FUNTION nama_funtion
(parameter_1,……)
RETURN tipe_data AS
Variable_1 tipe_data;
……..
BEGIN
Statement_1;
……..
RETURN nilai_yang_dikembalikan;
(parameter_1,……)
RETURN tipe_data AS
Variable_1 tipe_data;
……..
BEGIN
Statement_1;
……..
RETURN nilai_yang_dikembalikan;
3.
CREATE OR REPLACE
FUNTION nama_funtion
(parameter_1,……)
RETURN tipe_data AS
Variable_1 tipe_data;
……..
BEGIN
Statement_1;
……..
(parameter_1,……)
RETURN tipe_data AS
Variable_1 tipe_data;
……..
BEGIN
Statement_1;
……..
4.
CREATE OR REPLACE
FUNTION nama_funtion
(parameter_1,……)
RETURN tipe_data AS
Variable_1 tipe_data;
……..
RETURN nilai_yang_dikembalikan;
(parameter_1,……)
RETURN tipe_data AS
Variable_1 tipe_data;
……..
RETURN nilai_yang_dikembalikan;
5.
SET SERVEROUTPUT ON
DECLARE
BIL INTEGER;
BEGIN
BIL := -25;
IF BIL > 0 THEN
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(TO_CHAR(BIL) ||
‘ ADALAH BILANGAN POSITIF’);
....(1) BIL = 0 THEN
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(‘BILANGAN NOL’);
ELSE
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(TO_CHAR(BIL) ||
‘ ADALAH BILANGAN NEGATIF’);
....(2)
END;
/
Pada program diatas, no 1 harusnya diisi dengan:
DECLARE
BIL INTEGER;
BEGIN
BIL := -25;
IF BIL > 0 THEN
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(TO_CHAR(BIL) ||
‘ ADALAH BILANGAN POSITIF’);
....(1) BIL = 0 THEN
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(‘BILANGAN NOL’);
ELSE
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(TO_CHAR(BIL) ||
‘ ADALAH BILANGAN NEGATIF’);
....(2)
END;
/
Pada program diatas, no 1 harusnya diisi dengan:
1.
ELSE IF
2.
ELSEIF
3.
ELSE
4.
ELSE IF;
6.
Dibawah ini pernyataan yang benar
adalah:
1.
Terdapat tiga macam
struktur pengulangan dalam Oracle, yaitu While-Loop, While-do loop dan For-Loop
2.
Sintaks umum while-loop
adalah:
WHILE kondisi LOOP
Statemen_1;
...
END LOOP;
WHILE kondisi LOOP
Statemen_1;
...
END LOOP;
3.
Yang dimaksud for-loop
adalah digunakan untuk melakukan pengulangan statemen dalam blok PL/SQL dimana
pada saat akan masuk ke badan pengulangan tidak diperlukan adanya kondisi awal
yang harus diperiksa dahulu
4.
Benar semua
7.
SET SERVEROUTPUT ON
DECLARE
I INTEGER;
BEGIN
FOR I IN 1..10 LOOP
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(TO_CHAR(I));
END LOOP;
END;
/
Pada program diatas, output nya adalah:
DECLARE
I INTEGER;
BEGIN
FOR I IN 1..10 LOOP
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(TO_CHAR(I));
END LOOP;
END;
/
Pada program diatas, output nya adalah:
1.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2.
1 2 3 4
5 6 7
8 9
10
5 6 7
8 9
10
3.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
4.
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8.
SET SERVEROUTPUT ON
DECLARE
BIL INTEGER := 5;
HASIL INTEGER;
J INTEGER;
K INTEGER;
BATAS INTEGER;
BEGIN
BATAS := BIL;
.... (1) BIL-1) LOOP
HASIL := 0;
....(2) (BATAS-1) LOOP
HASIL := HASIL +BIL;
END LOOP;
BIL := HASIL;
BATAS := BATAS – 1;
END LOOP;
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(‘hasil dari 5! =’ || TO_CHAR(HASIL));
END;
/
Pada program diatas, no1 seharusnya diisi dengan:
DECLARE
BIL INTEGER := 5;
HASIL INTEGER;
J INTEGER;
K INTEGER;
BATAS INTEGER;
BEGIN
BATAS := BIL;
.... (1) BIL-1) LOOP
HASIL := 0;
....(2) (BATAS-1) LOOP
HASIL := HASIL +BIL;
END LOOP;
BIL := HASIL;
BATAS := BATAS – 1;
END LOOP;
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(‘hasil dari 5! =’ || TO_CHAR(HASIL));
END;
/
Pada program diatas, no1 seharusnya diisi dengan:
1.
FOR J IN 1..
2.
FOR K IN 1..
3.
FOR J TO 1..
4.
FOR K TO 1..
9.
Berikut ini adalah pernyataan yang
benar, kecuali :
1.
Identifiers dapat berisi
sampai 30 karakter, tetapi harus dimulai dengan karakter.
2.
Pilih nama yang sama
untuk identifikasi dari nama kolom yang sudah digunakan
3.
Reserved Words tidak
dapat digunakan sebagai identifikasi jika tidak memasukkan tanda petik ganda (“
“), sebagai contoh .”SELECT”
4.
Reserved Words harusnya
ditulis paling atas untuk dapat dibaca.
10.
SET SERVEROUTPUT ON
DECLARE
K INTEGER;
JUMLAH INTEGER := 0;
BEGIN
K := 2;
…(1)
JUMLAH := JUMLAH + K;
K := K +2;
EXIT WHEN K > 18;
END LOOP;
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE
(‘Nilai rata-rata = ‘ || JUMLAH / (18 / 12) );
END;
/
Pada program diatas, no 1 harusnya diisi dengan:
DECLARE
K INTEGER;
JUMLAH INTEGER := 0;
BEGIN
K := 2;
…(1)
JUMLAH := JUMLAH + K;
K := K +2;
EXIT WHEN K > 18;
END LOOP;
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE
(‘Nilai rata-rata = ‘ || JUMLAH / (18 / 12) );
END;
/
Pada program diatas, no 1 harusnya diisi dengan:
1.
WHILE
2.
LOOP
3.
INSERT
4.
WHILE LOOP
11.
Pada program no 12, output yang
dihasilkan adalah :
1.
Nilai rata-rata = 50
2.
Nilai rata-rata = 60
3.
Nilai rata-rata = 70
4.
Nilai rata-rata = 80
12.
Berikut ini merupakan Perintah
Manipulasi data pada PL-SQL, kecuali :
1.
Insert
2.
Alter
3.
Update
4.
Delete
13.
Perintah yang digunakan Untuk
menambahkan row / baris baru pada table adalah :
1.
Insert
2.
Update
3.
Alter
4.
Delete
14.
Perintah yang digunakan Untuk
Memodifikasi row / baris yang sudah ada pada table adalah :
1.
Insert
2.
Update*
3.
Alter
4.
Delete
15.
Berikut ini adalah aturan penamaan
variabel pada PL-SQL, kecuali :
1.
Maksimal 40 karakter
2.
Diawali dengan huruf
3.
Dapat berisi huruf,
angka, $, _, atau #.
4.
Maksimal 30 karakter
16.
Syntax untuk melakukan record
perubahan data yang kita lakukan selama session manipulasi table (selama login
hingga logoff) adalah :
1.
Insert
2.
Rollback
3.
Commit*
4.
Delete
17.
Syntax untuk melakukan pembatalan
terhadap semua perubahan yang telah kita lakukan selama session manipulasi data
table (selama login hingga logoff) adalah :
1.
Insert
2.
Rollback
3.
Commit
4.
Delete
18.
Cursor yang digunakan untuk query
yang mengembalikan hasil lebih dari satu baris adalah :
1.
Cursor Implisit
2.
Cursor query
3.
Cursor Querylenght
4.
Cursor Eksplisit
19.
Di dalam Oracle terdapat dua buah
atribut yang dapat mewakili tipe data sebuah kolom maupun baris, yaitu :
1.
%SET dan %SETTYPE
2.
%TYPE dan %ROWTYPE
3.
%TYPE dan %TYPEROW
4.
%SET dan %ROWSET
20.
Atribut yang berfungsi untuk
merepresentasikan tipe data sebuah field (kolom) adalah :
1.
%TYPEROW
2.
%ROWTYPE
3.
%TYPE
4.
%SET
21.
Atribut yang berfungsi untuk
merepresentasikan satu record (baris) dari sebuah cursor adalah :
1.
%TYPEROW
2.
%ROWTYPE
3.
%TYPE
4.
%SET
22.
Cursor yang diasosiasikan dengan
perintah SELECT, INSERT, DELETE, dan UPDATE adalah :
1.
Cursor Implisit
2.
Cursor query
3.
Cursor Querylenght
4.
Cursor Eksplisit
23.
Jenis error yang menyebabkan
terhentinya program secara tidak normal tersebut dikenal istilah :
1.
Ekskursi
2.
Eksepsi
3.
Enumerasi
4.
Elaterat
24.
SET SERVEROUTPUT ON
DECLARE
…(1) c_nama IS
SELECT NAMA FROM PEGAWAI
WHERE UPPER (KOTA) = ‘BANDUNG’
ORDER BY NAMA ASC;
Vnama PEGAWAI.NAMA%TYPE;
BEGIN
OPEN c_nama;
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(‘Daftar Pegawai Yang Berdomisili Di Bandung:’);
LOOP
FETCH c_nama INTO vnama;
EXIT WHEN c_nama%NOTFOUND;
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(c_nama%ROWCOUNT || ‘. ‘ || vnama);
END LOOP;
CLOSE c_nama;
END;
/
Pada program diatas, no 1 harusnya diisi dengan:
DECLARE
…(1) c_nama IS
SELECT NAMA FROM PEGAWAI
WHERE UPPER (KOTA) = ‘BANDUNG’
ORDER BY NAMA ASC;
Vnama PEGAWAI.NAMA%TYPE;
BEGIN
OPEN c_nama;
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(‘Daftar Pegawai Yang Berdomisili Di Bandung:’);
LOOP
FETCH c_nama INTO vnama;
EXIT WHEN c_nama%NOTFOUND;
DBMS_OUTPUT.PUT_LINE(c_nama%ROWCOUNT || ‘. ‘ || vnama);
END LOOP;
CLOSE c_nama;
END;
/
Pada program diatas, no 1 harusnya diisi dengan:
1.
LOOP
2.
ENUMERASI
3.
CURSOR
4.
ELATERAT
25.
Bagaimana bentuk umum dari
User-Defined Exeption :
1.
aDECLARE
nama_eksepsi EXCEPTION
PRAGMA EXCEPTION_INIT (nama_eksepsi, kode_error)
nama_eksepsi EXCEPTION
PRAGMA EXCEPTION_INIT (nama_eksepsi, kode_error)
2.
DECLARE
EXCEPTION nama_eksepsi
PRAGMA EXCEPTION_INIT (nama_eksepsi, kode_error)
EXCEPTION nama_eksepsi
PRAGMA EXCEPTION_INIT (nama_eksepsi, kode_error)
3.
DECLARE
EXCEPTION nama_eksepsi
EXCEPTION PRAGMA _INIT (nama_eksepsi, kode_error)
EXCEPTION nama_eksepsi
EXCEPTION PRAGMA _INIT (nama_eksepsi, kode_error)
4.
DECLARE
nama_eksepsi EXCEPTION
EXCEPTION PRAGMA _INIT (nama_eksepsi, kode_error)
nama_eksepsi EXCEPTION
EXCEPTION PRAGMA _INIT (nama_eksepsi, kode_error)
26.
Pengertian dari kondisi pada PL/SQL
adalah ....
1.
Sekumpulan perintah
untuk melakukan perulangan dari suatu blok statment yang terdapat di dalam blok
statment loop.
2.
Struktur yang terdiri
dari perintah-perintah IF dan CASE.
3.
Sub program yang
digunakan untuk melakukan proses tertentu dan tidak mengembalikan nilai, bisa
disimpan dalam database sebagai objek skema, sehingga dapat digunakan
berulangkali tanpa melakukan parsing dan compile ulang.
4.
Tipe data yang dapat digunakan
untuk menyimpan sekumpulan nilai dari tipe data yang sama dan berbentuk larik.
27.
Berikut ini yang merupakan perintah
kondisi dalam PL/SQL ....
1.
CASE, IF-THEN, IF-ELSE.
2.
IF-THEN, LOOP, CASE.
3.
IF-THEN, IF-THEN-ELSE,
CASE.
4.
IF-THEN, LOOP, IF-THEN-ELSE
IF.
28.
Pengertian perintah IF-THEN dalam
kondisi PL/SQL adalah ...
1.
Rangkaian
perintah-perintah dieksekusi hanya jika kondisi adalah true. Jika kondisi
bernilai false atau null, perintah akan berhenti.
2.
Rangkaian
perintah-perintah dieksekusi hanya jika kondisi bernilai false atau null.
3.
Jika kondisi pertama
bernilai false atau null, klausa ini akan menguji kondisi lainnya.
4.
Menyeleksi satu
rangkaian perintah-perintah untuk dieksekusi. Namun, untuk menyeleksi rangkain
perintah-perintah tersebut akan menggunakan penyeleksian, bukan menggunakan
banyak ekspresi-ekspresi Boolean.
29.
Pengertian perintah IF-THEN-ELSE
dalam kondisi PL/SQL adalah ...
1.
Rangkaian
perintah-perintah dieksekusi hanya jika kondisi adalah true. Jika kondisi
bernilai false atau null, perintah akan berhenti.
2.
Jika kondisi pertama
bernilai false atau null, klausa ini akan menguji kondisi lainnya.
3.
Menyeleksi satu
rangkaian perintah-perintah untuk dieksekusi. Namun, untuk menyeleksi rangkain
perintah-perintah tersebut akan menggunakan penyeleksian, bukan menggunakan
banyak ekspresi-ekspresi Boolean.
4.
Rangkaian
perintah-perintah dieksekusi hanya jika kondisi bernilai false atau null.
30.
Pengertian perintah IF-THEN-ELSE IF
dalam kondisi PL/SQL adalah ...
1.
Rangkaian
perintah-perintah dieksekusi hanya jika kondisi adalah true. Jika kondisi
bernilai false atau null, perintah akan berhenti.
2.
Jika kondisi pertama
bernilai false atau null, klausa ini akan menguji kondisi lainnya.
3.
Menyeleksi satu
rangkaian perintah-perintah untuk dieksekusi. Namun, untuk menyeleksi rangkain
perintah-perintah tersebut akan menggunakan penyeleksian, bukan menggunakan
banyak ekspresi-ekspresi Boolean.
4.
Rangkaian
perintah-perintah dieksekusi hanya jika kondisi bernilai false atau null.
1.C
|
11.B
|
21.A
|
2.A
|
12.B
|
22.B
|
3.A
|
13.A
|
23.C
|
4.B
|
14.B
|
24.A
|
5.B
|
15.A
|
25.A
|
6.B
|
16.C
|
26.B
|
7.C
|
17.B
|
27.C
|
8.A
|
18.D
|
28.A
|
9.B
|
19.B
|
29.D
|
10.B
|
20.C
|
30.B
|
1.
Pengertian
perintah CASE dalam kondisi PL/SQL adalah ...
1.
Rangkaian
perintah-perintah dieksekusi hanya jika kondisi adalah true. Jika kondisi bernilai
false atau null, perintah akan berhenti.
2.
Jika
kondisi pertama bernilai false atau null, klausa ini akan menguji kondisi
lainnya.
3.
Menyeleksi
satu rangkaian perintah-perintah untuk dieksekusi. Namun, untuk menyeleksi
rangkain perintah-perintah tersebut akan menggunakan penyeleksian, bukan
menggunakan banyak ekspresi-ekspresi Boolean.
4.
Rangkaian
perintah-perintah dieksekusi hanya jika kondisi bernilai false atau null.
2.
Berikut
ini yang merupakan bentuk umum dari CASE adalah ...
1.
CASE
IF selector
WHEN expression1 THEN sequence_of_statements1;
WHEN expression2 THEN sequence_of_statements2;
…
WHEN expressionN THEN sequence_of_statementsN;
[ELSE sequence_of_statementsN+2;]
END CASE [lbel_name];
WHEN expression1 THEN sequence_of_statements1;
WHEN expression2 THEN sequence_of_statements2;
…
WHEN expressionN THEN sequence_of_statementsN;
[ELSE sequence_of_statementsN+2;]
END CASE [lbel_name];
2.
CASE
selector
WHEN expression1 THEN sequence_of_statements1;
WHEN expression2 THEN sequence_of_statements2;
…
WHEN expressionN THEN sequence_of_statementsN;
[ELSE sequence_of_statementsN+1;]
END CASE [label_name];
WHEN expression1 THEN sequence_of_statements1;
WHEN expression2 THEN sequence_of_statements2;
…
WHEN expressionN THEN sequence_of_statementsN;
[ELSE sequence_of_statementsN+1;]
END CASE [label_name];
3.
CASE
selector
WHEN expression1 THEN sequence_of_statements2;
WHEN expression2 THEN sequence_of_statements1;
…
WHEN expressionN THEN sequence_of_statementsN;
[ELSE sequence_of_statementsN+2;]
END CASE [label_name];
WHEN expression1 THEN sequence_of_statements2;
WHEN expression2 THEN sequence_of_statements1;
…
WHEN expressionN THEN sequence_of_statementsN;
[ELSE sequence_of_statementsN+2;]
END CASE [label_name];
4.
CASE
selector
WHEN expression1 THEN sequence_of_statements1;
WHEN expression2 THEN sequence_of_statements2;
…
WHEN expressionN THEN sequence_of_statementsN;
[ELSE sequence_of_statementsN+2;]
END [label_name];
WHEN expression1 THEN sequence_of_statements1;
WHEN expression2 THEN sequence_of_statements2;
…
WHEN expressionN THEN sequence_of_statementsN;
[ELSE sequence_of_statementsN+2;]
END [label_name];
3.
Berikut
ini yang merupakan bentuk umum dari IF-THEN adalah ...
1.
IF
condition THEN
sequence_of_statements
END IF;
sequence_of_statements
END IF;
2.
IF
condition THEN
sequence_of_statements
IF;
sequence_of_statements
IF;
3.
IF
condition THEN
sequence_of_statements1
ELSE
sequence_of_statements2
END IF;
sequence_of_statements1
ELSE
sequence_of_statements2
END IF;
4.
IF
condition THEN
sequence_of_statements1
sequence_of_statements2
END IF;
sequence_of_statements1
sequence_of_statements2
END IF;
4.
Berikut
ini yang merupakan bentuk umum dari IF-THEN-ELSE IF adalah ...
1.
IF
condition THEN
sequence_of_statements
END IF;
sequence_of_statements
END IF;
2.
IF
condition1 THEN
sequence_of_statements1
ELSIF condition2 THEN
sequence_of_statements2
ELSE
sequence_of_statements3
END IF;
sequence_of_statements1
ELSIF condition2 THEN
sequence_of_statements2
ELSE
sequence_of_statements3
END IF;
3.
IF
condition1 THEN
sequence_of_statements1
ELSIF condition2 THEN
sequence_of_statements2
ELSE
sequence_of_statements1
END IF;
sequence_of_statements1
ELSIF condition2 THEN
sequence_of_statements2
ELSE
sequence_of_statements1
END IF;
4.
IF
condition1 THEN
sequence_of_statements1
ELSIF condition2 THEN
sequence_of_statements2
sequence_of_statements3
END IF;
sequence_of_statements1
ELSIF condition2 THEN
sequence_of_statements2
sequence_of_statements3
END IF;
5.
Berikut
ini yang merupakan bentuk umum dari IF-THEN-ELSE adalah ...
1.
IF
condition THEN
sequence_of_statements
END IF;
sequence_of_statements
END IF;
2.
IF
condition THEN
sequence_of_statements
IF;
sequence_of_statements
IF;
3.
IF
condition THEN
sequence_of_statements2
ELSE
sequence_of_statements1
END IF;
sequence_of_statements2
ELSE
sequence_of_statements1
END IF;
4.
IF
condition THEN
sequence_of_statements1
ELSE
sequence_of_statements2
END IF;
sequence_of_statements1
ELSE
sequence_of_statements2
END IF;
6.
Pengertian
dari perulangan pada PL/SQL adalah ....
1.
Sekumpulan
perintah untuk melakukan perulangan dari suatu blok statment yang terdapat di
dalam blok statment loop.
2.
Struktur
yang terdiri dari perintah-perintah IF dan CASE.
3.
Sub
program yang digunakan untuk melakukan proses tertentu dan tidak mengembalikan
nilai, bisa disimpan dalam database sebagai objek skema, sehingga dapat
digunakan berulangkali tanpa melakukan parsing dan compile ulang.
4.
Tipe
data yang dapat digunakan untuk menyimpan sekumpulan nilai dari tipe data yang
sama dan berbentuk larik.
7.
Berikut
ini yang merupakan perintah perulangan dalam PL/SQL ....
1.
LOOP,
WHILE-LOOP, FOR-LOOP.
2.
IF-THEN,
LOOP, CASE.
3.
LOOP-LOOP,
FOR-LOOP, CASE.
4.
LOOP,
CASE-LOOP, WHILE-LOOP.
8.
Pengertian
perintah LOOP dalam perulangan PL/SQL adalah ...
1.
Rangkaian
perintah-perintah dieksekusi hanya jika kondisi adalah true. Jika kondisi
bernilai false atau null, perintah akan berhenti.
2.
Dengan
setiap perulangan dari setiap putaran, rangkaian perintah-perintah dieksekusi,
lalu kontrol mulai lagi menuju ke awal putaran.
3.
Jika
suatu kondisi true, rangkaian perintah-perintah dieksekusi, kemudian kontrol
kembali ke awal loop. Jika kondisi false atau null, loop diabaikan dan kontrol
menuju ke perintah selanjutnya.
4.
Jumlah
perulangan melalui loop WHILE tidak diketahui sampai loop berakhir, namun
jumlah perulangan melalui loop FOR telah diketahui sebelum loop dijalankan
9.
Pengertian
perintah WHILE-LOOP dalam perulangan PL/SQL adalah ...
1.
Rangkaian
perintah-perintah dieksekusi hanya jika kondisi adalah true. Jika kondisi
bernilai false atau null, perintah akan berhenti.
2.
Rangkaian
perintah-perintah dieksekusi hanya jika kondisi bernilai false atau null.
3.
Jika
suatu kondisi true, rangkaian perintah-perintah dieksekusi, kemudian kontrol
kembali ke awal loop. Jika kondisi false atau null, loop diabaikan dan kontrol
menuju ke perintah selanjutnya.
4.
Jumlah
perulangan melalui loop WHILE tidak diketahui sampai loop berakhir, namun
jumlah perulangan melalui loop FOR telah diketahui sebelum loop dijalankan
10.
Pengertian
perintah FOR-LOOP dalam perulangan PL/SQL adalah ...
1.
Rangkaian
perintah-perintah dieksekusi hanya jika kondisi adalah true. Jika kondisi
bernilai false atau null, perintah akan berhenti.
2.
Rangkaian
perintah-perintah dieksekusi hanya jika kondisi bernilai false atau null.
3.
Jika
suatu kondisi true, rangkaian perintah-perintah dieksekusi, kemudian kontrol
kembali ke awal loop. Jika kondisi false atau null, loop diabaikan dan kontrol
menuju ke perintah selanjutnya.
4.
Jumlah
perulangan melalui loop WHILE tidak diketahui sampai loop berakhir, namun
jumlah perulangan melalui loop FOR telah diketahui sebelum loop dijalankan.
11.
Berikut
ini yang merupakan bentuk umum dari LOOP adalah ...
1.
LOOP
sequence_of_statements 1
END - LOOP;
sequence_of_statements 1
END - LOOP;
2.
LOOP
sequence_of_statements 1
END LOOP;
sequence_of_statements 2
sequence_of_statements 1
END LOOP;
sequence_of_statements 2
3.
LOOP
sequence_of_statements
END LOOP;
sequence_of_statements
END LOOP;
4.
WHILE
condition LOOP
sequence_of_statements
END LOOP;
sequence_of_statements
END LOOP;
12.
Berikut
ini yang merupakan bentuk umum dari WHILE-LOOP adalah ...
1.
WHILE
condition LOOP
sequence_of_statements
END WHILE LOOP;
sequence_of_statements
END WHILE LOOP;
2.
LOOP
condition WHILE
sequence_of_statements 1
END LOOP;
sequence_of_statements 2
sequence_of_statements 1
END LOOP;
sequence_of_statements 2
3.
LOOP
condition WHILE
sequence_of_statements
END LOOP WHILE;
sequence_of_statements
END LOOP WHILE;
4.
WHILE
condition LOOP
sequence_of_statements
END LOOP;
sequence_of_statements
END LOOP;
13.
Berikut
ini yang merupakan bentuk umum dari FOR-LOOP adalah ...
1.
FOR
counter IN [REVERSE] lower_bound..higher_bound
sequence_of_statements
END LOOP;
sequence_of_statements
END LOOP;
2.
FOR
counter IN [REVERSE] lower_bound..higher_bound LOOP
sequence_of_statements
END LOOP;
sequence_of_statements
END LOOP;
3.
FOR
counter [REVERSE] lower_bound..higher_bound LOOP
sequence_of_statements
END;
sequence_of_statements
END;
4.
FOR
counter IN [REVERSE] lower_bound..higher_bound
sequence_of_statements
END;
sequence_of_statements
END;
14.
Pengertian
dari procedure pada PL/SQL adalah ....
1.
Tempat
mengontrol blok yang berisi perintah dengan kondisi tertentu dan juga berisis
perintah-perintah SQL.
2.
Struktur
yang terdiri dari perintah-perintah LOOP dan CASE.
3.
Sub
program yang digunakan untuk melakukan proses tertentu dan tidak mengembalikan
nilai, bisa disimpan dalam database sebagai objek skema, sehingga dapat
digunakan berulangkali tanpa melakukan parsing dan compile ulang.
4.
Tipe
data yang dapat digunakan untuk menyimpan sekumpulan nilai dari tipe data yang
sama dan berbentuk larik.
15.
Procedure
dalam PL/SQL dibedakan menjadi 2 yaitu ....
1.
Procedure
searah dan tidak searah.
2.
Procedure
berulang dan tidak berulang.
3.
Procedure
berparameter dan tidak berparameter.
4.
Procedure
berdimensi dan tidak berdimensi.
16.
Berikut
ini yang merupakan bentuk umum dari Procedure adalah ...
1.
CREATE
OR REPLACE PROCEDURE
nama_procedure (parameter_1 tipe_data, ...) AS
variable_1 tipe_data;
...
BEGIN
Statemen_1;
...
END; /EKSEKUSI (nama program procedure).
nama_procedure (parameter_1 tipe_data, ...) AS
variable_1 tipe_data;
...
BEGIN
Statemen_1;
...
END; /EKSEKUSI (nama program procedure).
2.
CREATE
OR REPLACE PROCEDURE
nama_procedure (parameter_1 tipe_data, ...) AS
variable_2 tipe_data;
...
BEGIN
Statemen_1;
...
END; /EKSEKUSI (nama program procedure).
nama_procedure (parameter_1 tipe_data, ...) AS
variable_2 tipe_data;
...
BEGIN
Statemen_1;
...
END; /EKSEKUSI (nama program procedure).
3.
CREATE
OR REPLACE PROCEDURE
nama_procedure (parameter_1 tipe_data, ...) AS
variable_1 tipe_data;
...
Statemen_1;
...
END; /EKSEKUSI (nama program procedure).
nama_procedure (parameter_1 tipe_data, ...) AS
variable_1 tipe_data;
...
Statemen_1;
...
END; /EKSEKUSI (nama program procedure).
4.
CREATE
OR REPLACE PROCEDURE
nama_procedure (parameter_1 tipe_data, ...) AS
variable_1 tipe_data;
...
Statemen_2;
...
END; /EKSEKUSI (nama program procedure).
nama_procedure (parameter_1 tipe_data, ...) AS
variable_1 tipe_data;
...
Statemen_2;
...
END; /EKSEKUSI (nama program procedure).
17.
Pengertian
dari function pada PL/SQL adalah ....
1.
Tempat
mengontrol blok yang berisi perintah dengan kondisi tertentu dan juga berisis
perintah-perintah SQL.
2.
Suatu
blok PL/SQL yang memiliki konsep sama dengan procedure, hanya saja dapat
melakukan pengembalian nilai (return value).
3.
Sub
program yang digunakan untuk melakukan proses tertentu dan tidak mengembalikan
nilai, bisa disimpan dalam database sebagai objek skema, sehingga dapat
digunakan berulangkali tanpa melakukan parsing dan compile ulang.
4.
Tipe
data yang dapat digunakan untuk menyimpan sekumpulan nilai dari tipe data yang
sama dan berbentuk larik.
18.
Berikut
ini yang merupakan bentuk umum dari Function adalah ...
1.
CREATE
OR REPLACE FUNCTION nama_function (parameter_1, …)
RETURN tipe_data AS
tipe_data, variabel 1;
…
BEGIN
statemen_1;
…
RETURN nilai_yang_dikembalikan;
END FUNCTION;
RETURN tipe_data AS
tipe_data, variabel 1;
…
BEGIN
statemen_1;
…
RETURN nilai_yang_dikembalikan;
END FUNCTION;
2.
CREATE
OR REPLACE FUNCTION nama_function (parameter_1, …)
RETURN tipe_data
variabel_1 tipe_data;
…
BEGIN
statemen_2;
…
RETURN nilai_yang_dikembalikan;
END;
RETURN tipe_data
variabel_1 tipe_data;
…
BEGIN
statemen_2;
…
RETURN nilai_yang_dikembalikan;
END;
3.
CREATE
OR REPLACE FUNCTION nama_function (parameter_1, …)
RETURN tipe_data AS
variabel_1 tipe_data;
…
BEGIN
statemen_1;
…
RETURN nilai_yang_dikembalikan;
END;
RETURN tipe_data AS
variabel_1 tipe_data;
…
BEGIN
statemen_1;
…
RETURN nilai_yang_dikembalikan;
END;
4.
CREATE
ON REPLACE FUNCTION nama_function (parameter_1, …)
RETURN tipe_data AS
…
statemen_1;
…
RETURN nilai_yang_dikembalikan;
END;
RETURN tipe_data AS
…
statemen_1;
…
RETURN nilai_yang_dikembalikan;
END;
19.
Pengertian
dari array pada PL/SQL adalah ....
1.
Tempat
mengontrol blok yang berisi perintah dengan kondisi tertentu dan juga berisis
perintah-perintah SQL.
2.
Suatu
blok PL/SQL yang memiliki konsep sama dengan procedure, hanya saja dapat
melakukan pengembalian nilai (return value).
3.
Sub
program yang digunakan untuk melakukan proses tertentu dan tidak mengembalikan
nilai, bisa disimpan dalam database sebagai objek skema, sehingga dapat
digunakan berulangkali tanpa melakukan parsing dan compile ulang.
4.
Tipe
data yang dapat digunakan untuk menyimpan sekumpulan nilai dari tipe data yang
sama dan berbentuk larik.
20.
Berikut
ini yang merupakan bentuk umum dari array adalah ...
1.
TYPE
nama_tipe IS
TABLE ON tipe_data
INDES BY BINARY_INTEGER;
TABLE ON tipe_data
INDES BY BINARY_INTEGER;
2.
TYPE
nama_tipe AS
TABLE OF tipe_data
INDEXS BY BINARY_INTEGER;
TABLE OF tipe_data
INDEXS BY BINARY_INTEGER;
3.
TYPE
nama_tipe IS
TABLE ON tipe_data
INDEX BY BINARY_INTEGER;
TABLE ON tipe_data
INDEX BY BINARY_INTEGER;
4.
TYPE
nama_tipe IS
TABLE OF tipe_data
INDEX BY BINARY_INTEGER;
TABLE OF tipe_data
INDEX BY BINARY_INTEGER;
1.C
|
11.C
|
2.B
|
12.D
|
3.A
|
13.B
|
4.B
|
14.A
|
5.D
|
15.C
|
6.A
|
16.A
|
7.A
|
17.B
|
8.B
|
18.C
|
9.C
|
19.D
|
10.D
|
20.D
|
1.
Berikut
ini yang merupakan perintah dalam PL/SQL adalah ....
1.
Kondisi,
Perulangan, Penurunan, Function, dan Array.
2.
Kondisi,
Procedure, Perulangan, Function, dan Array.
3.
Array,
Procedure, Perulangan, Function, dan Penurunan.
4.
Array,
Perulangan, Function, dan Penurunan.
2.
Struktur
yang terdiri dari perintah-perintah IF dan CASE merupakan pengertian dari ....
1.
Array
2.
Perulangan
3.
Function
4.
Kondisi
3.
Sekumpulan
perintah untuk melakukan perulangan dari suatu blok statement yang terdapat di
dalam blok statement loop. Pemahaman ini merupakan pengertian dari ....
1.
Array
2.
Perulangan
3.
Function
4.
Kondisi
4.
Tempat
mengontrol blok yang berisi perintah dengan kondisi tertentu dan juga berisis
perintah-perintah SQL. Pemehaman ini merupakan pengertian dari ....
1.
Array
2.
Procedure
3.
Perulangan
4.
Kondisi
5.
Suatu
blok PL/SQL yang memiliki konsep sama dengan procedure, hanya saja dapat
melakukan pengembalian nilai (return value). Pemahaman ini merupakan pengertian
dari ....
1.
Array
2.
Perulangan
3.
Function
4.
Procedure
6.
Tipe
data yang dapat digunakan untuk menyimpan sekumpulan nilai dari tipe data yang
sama dan berbentuk larik. Pemehaman ini merupakan pengertian dari ....
1.
Array
2.
Perulangan
3.
Function
4.
Procedure
7.
Rangkaian
perintah-perintah dieksekusi hanya jika kondisi adalah true. Jika kondisi
bernilai false atau null, perintah akan berhenti. Ini merupakan pengertian dari
....
1.
IF
2.
IF-ELSE
3.
IF-THEN
4.
IF-THEN-ELSE
8.
Rangkaian
perintah-perintah dieksekusi hanya jika kondisi bernilai false atau null. Ini
merupakan pengertian dari ....
1.
IF
2.
IF-ELSE
3.
IF-THEN
4.
IF-THEN-ELSE
9.
Jika
kondisi pertama bernilai false atau null, klausa ini akan menguji kondisi
lainnya. Ini merupakan pengertian dari ....
1.
IF
2.
IF-ELSE
IF
3.
IF-THEN-ELSE
IF
4.
IF-THEN-ELSE
10.
Menyeleksi
satu rangkaian perintah-perintah untuk dieksekusi. Namun, untuk menyeleksi
rangkain perintah-perintah tersebut akan menggunakan penyeleksian, bukan
menggunakan banyak ekspresi-ekspresi Boolean. Ini merupakan pengertian dari
....
1.
CASE
2.
CASE
IF
3.
IF-THEN-ELSE
IF
4.
IF-THEN-ELSE
11.
Dengan
setiap perulangan dari setiap putaran, rangkaian perintah-perintah dieksekusi,
lalu kontrol mulai lagi menuju ke awal putaran. Ini merupakan pengertian dari
....
1.
LOOP
2.
WHILE-LOOP
3.
LOOP-FOR
4.
FOR-LOOP
12.
Jika
suatu kondisi true, rangkaian perintah-perintah dieksekusi, kemudian kontrol
kembali ke awal loop. Jika kondisi false atau null, loop diabaikan dan kontrol
menuju ke perintah selanjutnya. Ini merupakan pengertian dari ....
1.
LOOP
2.
WHILE-LOOP
3.
FOR-LOOP
4.
LOOP-FOR
13.
Jumlah
perulangan melalui loop WHILE tidak diketahui sampai loop berakhir, namun
jumlah perulangan melalui loop FOR telah diketahui sebelum loop dijalankan. Ini
merupakan pengertian dari ....
1.
LOOP
2.
WHILE-LOOP
3.
FOR-LOOP
4.
LOOP-FOR
14.
Create
or replace function tulis return varchar2 as
Z varchar2(20);
Begin
Z := ‘HALO SEMUA’;
Return Z;
End;
Set serveroutput on
Declare
Z varchar2(20);
Begin
Z := tulis;
Dbms_output.put_line(Z);
End;
Pada program di atas akan menghasilkan output ....
Z varchar2(20);
Begin
Z := ‘HALO SEMUA’;
Return Z;
End;
Set serveroutput on
Declare
Z varchar2(20);
Begin
Z := tulis;
Dbms_output.put_line(Z);
End;
Pada program di atas akan menghasilkan output ....
1.
HALLO
2.
‘SEMUA’
3.
‘HALLO
SEMUA’
4.
HALLO
SEMUA
15.
CASE
selector
WHEN expression1 THEN sequence_of_statements1;
WHEN expression2 THEN sequence_of_statements2;
…
WHEN expressionN THEN sequence_of_statementsN;
[ELSE sequence_of_statementsN+1;]
END CASE [label_name];
Pada bentuk menu di atas merupakan bentuk umum dari ...
WHEN expression1 THEN sequence_of_statements1;
WHEN expression2 THEN sequence_of_statements2;
…
WHEN expressionN THEN sequence_of_statementsN;
[ELSE sequence_of_statementsN+1;]
END CASE [label_name];
Pada bentuk menu di atas merupakan bentuk umum dari ...
1.
CASE-IF
2.
CASE-WHEN
3.
CASE-THEN
4.
CASE
16.
IF
condition THEN
sequence_of_statements
END IF;
Pada bentuk menu di atas merupakan bentuk umum dari ...
sequence_of_statements
END IF;
Pada bentuk menu di atas merupakan bentuk umum dari ...
1.
IF
2.
IF-THEN
3.
IF-THEN-ELSE
4.
IF-THEN-ELSE
IF
17.
IF
condition1 THEN
sequence_of_statements1
ELSIF condition2 THEN
sequence_of_statements2
ELSE
sequence_of_statements3
END IF;
Pada bentuk umum di atas merupakan bentuk umum dari ...
sequence_of_statements1
ELSIF condition2 THEN
sequence_of_statements2
ELSE
sequence_of_statements3
END IF;
Pada bentuk umum di atas merupakan bentuk umum dari ...
1.
IF
2.
IF-THEN
3.
IF-THEN-ELSE
4.
IF-THEN-ELSE
IF
18.
IF
condition THEN
sequence_of_statements1
ELSE
sequence_of_statements2
END IF;
Pada bentuk umum di atas merupakan bentuk umum dari ...
sequence_of_statements1
ELSE
sequence_of_statements2
END IF;
Pada bentuk umum di atas merupakan bentuk umum dari ...
1.
IF
2.
IF-THEN
3.
IF-THEN-ELSE
4.
IF-THEN-ELSE
IF
19.
LOOP
sequence_of_statements
END LOOP;
Pada bentuk umum di atas merupakan bentuk umum dari ...
sequence_of_statements
END LOOP;
Pada bentuk umum di atas merupakan bentuk umum dari ...
1.
CASE
2.
WHILE-LOOP
3.
FOR-LOOP
4.
LOOP
20.
WHILE
condition LOOP
sequence_of_statements
END LOOP;
Pada bentuk menu di atas merupakan bentuk umum dari ...
sequence_of_statements
END LOOP;
Pada bentuk menu di atas merupakan bentuk umum dari ...
1.
LOOP
2.
DO-WHILE
3.
WHILE-LOOP
4.
LOOP-WHILE
1.B
|
11.A
|
2.D
|
12.B
|
3.B
|
13.C
|
4.B
|
14.D
|
5.C
|
15.D
|
6.A
|
16.B
|
7.C
|
17.D
|
8.D
|
18.C
|
9.C
|
19.D
|
10.A
|
20.C
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar